JAKARTA,SINARNUSANTARA.COM - Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko dituding berbohong karena menyebut bertemu dengan sejumlah kader Demokra...
JAKARTA,SINARNUSANTARA.COM - Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko dituding berbohong karena menyebut bertemu dengan sejumlah kader Demokrat beberapa kali di kediamannya, meskipun dia tak menjelaskan detail waktunya.
Tudingan tersebut dilayangkan oleh Politisi Demokrat, Rachland Nashidik dalam akun Twitternya, Rachland bahkan menjelaskan secara rinci tentang pertemuan Moeldoko dengan kader Demokrat.
Dimana, Moeldoko yang mendatangi kader Demokrat, bukan malah kader Demokrat yang mendatangi Moeldoko seperti pengakuan Moeldoko dalam konferensi persnya tadi malam.
"Jangan bohong. Pertemuan itu bukan di kediaman, tapi di hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu tanggal 27 Januari 2021 Pkl. 21.00. Anda datang ke situ, bukan mereka mendatangi Anda," tulis Rachland dalam akun Twitternya, @RachlanNashidik, Selasa (1/2/2021) dilansir dari CNNIndonesia.com yang sudah mendapatkan izin dari Rachland.
Melalui sebuah cuitan di akun pribadinya di Twitter, Rachland menyebut pertemuan Moeldoko dan kader Demokrat bukan dilakukan di rumah melainkan di sebuah hotel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Seteru antara Demokrat dan Moeldoko bermula dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang mengungkapkan ada pihak di lingkaran dekat Presiden Jokowi yang hendak mengambil paksa partainya lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB).
AHY kemudian mengirim surat ke Jokowi untuk mengklarifikasi hal itu.
Sementara itu, Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief menuding bahwa Moeldoko jadi sosok di balik upaya pengambilalihan partainya secara paksa. Pernyataan ini diutarakan melalui akun Twitter pribadinya.
Pada hari yang sama, Moeldoko buka suara terkait tudingan yang mengarah pada dirinya. Mantan Panglima TNI itu membantah tudingan yang menyebut dirinya merupakan dalang kudeta kepemimpinan di Partai Demokrat.
Namun dia mengakui, memang sempat kedatangan tamu yang diduga kader Demokrat. Menurut Moeldoko, kedatangan mereka untuk menyampaikan keluhan mengenai konflik di tubuh partai berlambang Mercy itu.
"Berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi, ya gua dengerin aja, berikutnya ya dengerin aja. Saya sih sebenarnya prihatin lihat situasi itu, karena saya bagian yang mencintai Demokrat," kata Moeldoko.
Dalam konferensi pers Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebelumnya menyatakan ada gerakan politik dari pejabat lingkaran kekuasaan Presiden Jokowi untuk mengambil alih paksa kepemimpinannya.
Menurut AHY, manuver politik tersebut merupakan inisiatif lima kader dan eks kader Partai Demokrat, serta seorang pejabat tinggi pemerintahan. Demokrat menduga, pengambilalihan secara paksa itu untuk kepentingan Moeldoko maju pada Pilpres 2024. ***
COMMENTS